Selasa, 11 April 2017

Serangan AS Ke Suriah Perkuat Terorisme






TEHERAN, Tigapilarnews.com - Presiden Iran Hassan Rouhani angkat bicara mengenai serangan rudal Amerika Serikat ke pangkalan udara Suriah. Dikatakan Rouhani, agresi tersebut akan memperkuat terorisme di wilayah dan memperburuk ketidakstabilan di dunia.
"Saya menyerukan dunia untuk menolak kebijakan seperti ini, yang hanya akan mendatangkan kehancuran dan bahaya bagi wilayah dan dunia," ujar Rouhani dalam postingan di akun Twitter miliknya seperti dilansir media Iran, Press TV, Sabtu (8/4/2017).
Hal tersebut dikatakan Rouhani setelah militer AS menembakkan 59 rudal Tomahawk ke pangkalan udara Shayrat di Suriah pada Jumat (7/4) dini hari waktu setempat. Serangan rudal itu menandai serangan langsung militer AS yang pertama terhadap Suriah sejak konflik pecah di negara Arab tersebut pada tahun 2011.
"Agresi AS terhadap Shayrat memperkuat ekstremisme dan teror regional, serta pelanggaran hukum dan ketidakstabilan global, dan harus dikutuk," tegas Rouhani.
Atas perintah Presiden AS Donald Trump, dua kapal perang AS di perairan Mediterania melancarkan serangan rudal ke pangkalan udara Shayrat sebagai respons atas dugaan serangan kimia di kota Khan Shaykhoun, di provinsi Idlib, Suriah.
AS dan negara-negara Barat menuding rezim Presiden Bashar al-Assad mendalangi serangan yang menewaskan puluhan warga sipil tersebut. Namun militer Suriah menegaskan, pihaknya tak pernah dan tak akan pernah menggunakan senjata kimia kapanpun dan di manapun.
"Tragedi Khan Shaykhoun mengerikan dan harus dikutuk. Itu mengingatkan warga Iran, para korban senjata kimia bertahun-tahun lalu, akan serangan di Sardasht," tutur Rouhani mengenai serangan bom kimia di kota Sardasht, Iran barat laut yang dilakukan militer Irak semasa pemerintahan Saddam Hussein pada tahun 1987. Serangan kimia itu menewaskan lebih dari 100 warga sipil Iran dan melukai ratusan orang lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar